Jumat, 12 Juni 2015




Globalnews, Washington DC - Gara-gara situsnya diretas, Angkatan Darat Amerika Serikat menutup laman resminya untuk sementara waktu.

"Angkatan darat menempuh langkah-langkah pencegahan dengan menutup laman untuk sementara, guna memastikan tidak ada data yang bisa diterobos," tegas Kepala Humas Angkatan Darat AS Brigadir Jenderal Malcolm Frost memastikan penutupan laman army.mil seperti dikutip dari BBC, Selasa (9/6/2016).

The Syrian Electronic Army atau Pasukan Elektronik Suriah yang membekingi Presiden Bashar al-Assad mengklaim mendalangi serangan cyber tersebut.

Pekan lalu, AS mengatakan hacker China menyerang komputer pemerintah federal dan menerobos data-data 4 juta pegawai negeri.

Namun China membantah keterlibatan apapun, dan menyebut tuduhan itu tak bertanggung jawab.

Koresponden BBC di Washington DC melaporkan langkah penutupan situs army.mil ialah sesuatu yang mencoreng muka militer AS.

Insiden itu terjadi 5 bulan setelah Komando Pusat AS mengaku harus menutup akun YouTube dan Twitter mereka, setelah mengalami serangan vandalisme dari peretas prokelompok ISIS.

Serangan peretas terhadap laman angkatan darat diketahui setelah muncul sejumlah pesan pada layar situs. Salah satunya berbunyi: "Your commanders admit they are training the people they have sent you to die fighting" yang berarti "Komandan-komandan Anda mengakui mereka melatih orang-orang yang akan Anda lawan sampai mati"

0 komentar:

Posting Komentar