Dari keterangan Rizky, peristiwa mengerikan itu terjadi saat orangtua mereka sedang membeli daging kambing di pasar. Sedangkan dia baru saja pulang dari masjid dan memergoki seorang pria bermasker dengan pisau di tangan. Adiknya, Putri sudah tak bernyawa dengan bekas tebasan yang cukup dalam di lehernya.
Rizky kemudian mencoba meringkus pria itu, dan tertusuk di bagian lehernya hingga akhirnya warga membawanya ke Rumah Sakit Bhakti Asih, Ciledug.
Polisi lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Rizky, dan menanyakan ke warga seputar penampakan pria bermasker yang keluar dari rumah Rizky sore itu.
Namun dari sekian banyak warga --yang mengaku langsung datang saat mendengar teriakan, tidak ada satu pun yang melihat wujud pria bermasker itu, selain Rizky yang keluar dengan kondisi bersimbah darah.
"Sampai saat ini, kami (polisi) tak menemukan ada saksi yang melihat pria bermasker yang dimaksud," kata Kanit Reserse Kriminal Polsek Ciledug AKP Effendi ketika ditemui di lokasi kejadian, Senin 8 Juni 2015.
Tidak Harmonis
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal mengatakan, kepolisian melakukan olah TKP ulang di rumah Rizky dan menemukan dugaan motif pembunuhan.
Iqbal mengatakan, keluarga korban dikenal tidak harmonis dan sering terjadi cekcok. Seperti sebelum tragedi pembunuhan terjadi, terdengar suara berisik di rumah korban, semacam perkelahian mulut.
"Arahnya memang ini kasus pembunuhan. Sebab, tidak ditemukan barang yang hilang juga. Kita sedang melakukan pendalaman terkait kasus ini. Keterangan sementara keluarga memang tidak harmonis. Sebelum peristiwa terjadi juga tetangga dengar ada ribut-ribut," terang Iqbal di Mapolda Metro Jaya, kemarin.
Dari hasil olah TKP, ditemukan sebilah pisau dapur yang sudah berlumuran darah. Pisau ini diduga milik ibu kakak beradik itu. Untuk menemukan titik terang, polisi memeriksa 5 saksi yang terdiri dari orangtua korban dan 3 tetangga mereka. Polisi juga memeriksa pisau dapur di TKP untuk menemukan sidik jari pelaku.
"Barang bukti ada pisau. Upaya polisi adalah dengan melakukan pemeriksaan forensik pada pisau, agar tahu jejak tangan siapa yang menempel, dan memeriksa 5 saksi, tetangga, termasuk orangtuanya," pungkas Iqbal.
2 Orang kakak beradik dibantai dengan senjata tajam oleh orang tak dikenal di rumahnya, Minggu 8 Juni sore. Dalam kejadian tersebut, korban bernama Putri Mariska Sakina alias Fitri, meninggal dengan luka sayatan di lehernya. Sedangkan kakaknya Muhammad Rizky, kritis dan sempat dilarikan ke rumah sakit Bakti Asih, Ciledug, Tangerang Selatan, Banten. (Rmn/Rej)
0 komentar:
Posting Komentar